Pages

Pengertian ATM ( Asynchronuous Transfer Mode )



ATM ( Asynchronuous Transfer Mode ) 
Asynchronuous Transfer Mode (ATM) merupakan model transfer yang digunakan
dalam implementasi B-ISDN yang telah distandardisasikan melalui CCITT (ITU) series
I. Transfer adalah istilah yang digunakan oleh ITU-T untuk menjelaskan suatu teknik yang digunakan dalam suatu network telekomunikasi yang meliputi aspek=aspek yang terkait dengan switching, multiplexing, dan transmisi. Pada ATM seluruh informasi yang akan ditransfer akan dibagi menjadi slot-slot dengan ukuran tetap yang disebut cell.
Ukuran cell pada ATM adalah 53 octet (1 octet =8 bits) yang terdiri dari :
ƒ 48 octet untuk filed informasi, dan
ƒ 5 octet untuk heaDER.
Asynchronuous Transfer Mode (ATM) suatu evolusi menuju jaringan B-ISDN


Overview
Karakteristik ATM
- Tidak ada error control dan flow control link-by-link - Connection oriented
- Fungsi header dikurangi : hanya identifikasi virtual circuit untuk keperluan ruting dan keperluan maintenance
- Panjang field informasi relatif pendek

Standar ATM
Saat       ini       ada       dua       badan       menangani       standardisasi       ATM    yaitu:
CCITT/ITU-T dan ATM Forum. ITU-T lebih berkonsentrasi pada standardisasi ATM untuk public B-ISDN network. Definisi ATM secara detail telah difinalisasi oleh ITU-T SGXVIII. ITU-T telah menerbitkan beberapa rekomendasi yang terkait dengan ATM sebagai berikut:
Pada tahun 1991, sejumlah vendor CPE (Customer Premises Equipment), vendor Public
Equipment, Operator Telekomunikasi, dan pemakai ATM membentuk ATM Forum yang
bertujuan  untuk  mempercepat  pengembangan  dan  implementasi  produk-produk  dan
services  ATM  di  lingkungan  private.  ATM  Forum  lebih  berkonsentrasi  dalam
menentukan spesifikasi ATM CPE dan ATM Private Switching yang antara lain telah
berhasil                                                       menerbitkan                                                       :
Private  User-Network  Interface   :  antara  ATM  User  dengan  Private  ATM  Switch
Public User-Network Interface : antara ATM User dengan Public ATM Switch.

Selain  itu,  ATM  Forum  juga  memproses  spesifikasi  ATM  di  area  operasi,
signalling, NNI, kontrol kongesti, managemen trafik, aplikasi dan Adaptation Layer yang
baru. Pada sistem telekomunikasi modern, model OSI telah digunakan untuk menjelaskan
organisasi  dari  seluruh  fungsi-fungsi  komunikasi  dengan  pendekatan  layer
(layer


11




approach). Fungsi -fungsi dari layer dan hubungan layer satu dengan lainnya dijelaskan
dalam suatu Ptotocol Reference Model (PRM). ATM layer digunakan untuk melakukan
fungsi  multiplexing  dan  switching /  routing  ATM  Adaptation  Layer (AAL),  yang
bertanggung jawab untuk melakukan adaptasi informasi service dari layer yang lebih tinggi ke ATM stream.
Layer-layer  tersebut  kemudian  dibagi  lagi  menjadi  sublayer-sublayer.  Setiap sublayer melakukan sejumlah fungsi-fungsi yang akan dijelaskan pada bagian berikut ini. Cell-cell tersebut ditempatkan dalam sistem transmisi dengan mengacu pada metode mapping yang telah distandardisasi. Sebagai tambahan, ATM Forum juga menambahkan FDDI  (Fiber Distributed Data Interface) sebagai option untuk user-network interface. Melakukan suatu mekanisme yang memungkinkan receiver untuk memulihkan kembali (recover) batas -batas cell (cell boundaries).

Membangkitkan HEC Sequence yang dilakukan pada arah kirim. HEC Sequence disisipkan dalam salah satu field pada header ATM cell. Pada sisi terima, nilai HEC dihitung kembali dan dibandingkan dengan nilai yang diterima, jika memungkinkan maka error pada header akan dapat dikoreksi. Melakukan mekanisme pada arah kirim dengan  menyisipkan  idle  cell  untuk  mengadaptasi  rate  dari  ATM  cell  ke  kapasitas payload  dari  sistem  transmisi.  Pada  arah  terima  fungsi  cell  rate  decoupling  akan menghilangkan seluruh idle cell yang ada sehingga hanya assigned cell dan unassigned cell saja yang diteruskan ke ATM layer.

Kualitas Pelayanan (QoS) Jaringan ATM
Diperlukan  kualitas  pelayanan  pada  jaringan  Asynchronous  Transfer  Mode
selanjutnya  disebut  ATM  karena  ATM  dapat  digunakan  untuk  menanganiberbagai
macam  pelayanan (multi  service)  sehingga  ATM  merupakantransfer  mode  yang
direncanakan akan digunakan sebagai transfer modepada jaringan masa depan. Jaringan
ATM adalah jaringan Packet-switching karena konsep ATM miripdengan konsep yang
digunakan  packet-switching  yaitu  transfer  informasidilakukan  dalam  format  sel
(informasi yang akan dikirim dibagi menjadipotongan-potongan dengan ukuran tertentu)
yang sifatnya connection-oriented artinya sebelum transfer informasi dilakukan harus
dibangunhubungan   terlebih   dahulu   atau   definisikan   sebagai   protokol   yang
berfungsisebagai   interface (baca   antarmuka)   untuk   menghubungkan   komputer
dengankomputer lainnya, membuat tiap komputer yang terintegrasi di dalamnyadapat bercakap-cakap  atau  bertukar  informasi  dengan  kecepatan  tinggi(sampai  dengan 155Mbps).

Menurut  De  Prycker,  cara  kerja  ATM  dalam  mentransfer  informasi  dari
satupemakai ke pemakai lainnya terbagi atas tiga tahap, yaitu; tahap virtualconnection
set-up, tahap transfer informasi, dan tahap virtual connectionrelease. Proses pembentukan
hubungan  bergantung  arsitektur  jaringan  ATMyang  digunakan.  Pada  tahap  virtual
connection set-up dilakukan pemeriksaan apakahresources (kapasitas saluran/bandwidth
berupa  virtual  channel  connectionatau  virtual  path  connection  VCC/VPC)  yang
dibutuhkan tersedia, jikaresources tersedia maka dialokasikan resources sebesar yang
dibutuhkan.



12




Pada tahap transfer informasi dilakukan informasi berupa sel-sel dengan ukuran
yang konstan melalui hubungan logika yang telah dibangun pada tahap sebelumnya.
Setiap sel memiliki memiliki header yang menunjukkanhubungan logika mana yang
dituju virtual channel identifier/virtual pathidentifier  (VCI/VPI). Transfer sel-sel akan
melalui sejumlah switching node,pada switching node tersebut terdapat tabel translasi
yang  akanmenggantikan  nilai  VCI/VPI  lama  menjadi  nilai  yang  baru.  Dengan
prosestranslasi  ini  sebenarnya  telah  dilakukan  pula  proses  routing.  Apabila  transfer
informasi telah selesai dilakukan maka akan dilakukan tahapvirtual connection release.
Pada  tahap  ini  dilakukan  penghilangan  nilaiVCI/VPI (sehingga  nilai  VCI/VPI  bisa
digunakan untuk transfer informasi yanglain) yang berarti hubungan logika yang telah
dibangun            dan            digunakan            sebelumnya            dapat            dibubarkan.
Parameter          kualitas          pelayanan          pada          jaringan          ATM      yaitu:
Control Call dan Transfer Informasi.
Reassembly delay adalah delay yang diperlukan untuk membentuk data aplikasi dari sel-sel ATM pada node tujuan.
1.  Sejak diperkenalkannya X.25 sebagai teknologi packet switching yang pertama, telah
      terjadi  banyak  evolusi  pada  konsep  sistem  untuk  jaringan  yang  berbasis  packet
     
switching.
2.  Alasan yang mendasari perubahan konsep tersbut adalah kebutuhan fleksibilitas yang
      lebih tinggi, kebutuhan untuk mengirimkan layanan selain data (terutama high bit rate
     
service) dan kemajuan teknologi yang memungkinkan pengembangan sistem yang
     
lebih cepat, berkualitas tinggi serta lebih rumit tetapi dengan biaya yang lebih murah.
3.  Ide dasar dari perubahan konsep tersebut di atas adalah adanya fakta beberapa fungsi
      yang tidak perlu dilakukan berulangkali di dalam jaringan bila suatu layanan masih
     
dapat  dijamin  walaupun  fungsi-fungsi  tersebut  hanya  diimplementasikan  pada
     
boundary-of-network.
4.  Ide dasar ini dapat diterapkan pada dua fungsi yang ditawarkan jaringan yaitu  :
     
information (semantic) transparency, dan time transparency Information (semantic)
      transparency.
5.  Information transparency adalah fungsi yang menjamin pengiriman bit-bit data agar
     
sampai dengan benar di penerima

Time transparency
ƒ   Time transparency adalah fungsi yang menjamin pengiriman informasi untuk sampai pada
     
waktunya.
ƒ   X.25 dan frame relay sulit digunakan untuk mengirimkan informasi yang real time.
ƒ   ATM mampu mengirimkan informasi real time karena delay dan jitter pada jaringan dapat
     
dikurangi seminimal mungkin
ƒ   Teknik yang digunakan pada jaringan telekomunikasi yang meliputi aspek transmisi,
     
multiplexing, dan switching.



13






Dengan demikian, rangkuman dari pengertian prinsip kerja Frame Relay adalah;

  Aliran data pada dasarnya pengarahannya berbasis pada header yang memuat DLCI,  yang  mendeskripsikan  tujuan  frame-nya.  Jika  jaringan  mempunyai masalah dalam menangani sebuah frame, baik yang disebabkan oleh kesalahan jaringan atau kemacetan secara praktis ia akan membuang frame tersebut.

  Frame Relay membutuhkan jaringan dengan laju kesalahan yang rendah  (low error rate) untuk mencapai kinerja yang  baik.  Jaringannya  tidak  mempunyai kemampuan untuk mengoreksi kesalahan, maka Frame Relay tergantung pada protokol-protokol  pada  lapisan  yang  lebih  tinggi  di  dalam  piranti-piranti pengguna   yang   memiliki   kecerdasan   untuk   memulihkannya   dengan mentransmisikan ulang frame-frame yang hilang.

  Pemulihan kesalahan oleh protokol-protokol lapisan yang lebih tinggi, walaupun itu otomatis dan andal, adalah tidak ekonomis dipandang dari sudut penundaan pemrosesan   dan   lebarpita.   Maka   mau   tidak   mau   jaringannya   harus meminimumkan terjadinya pembuangan frame.


Keuntungan ATM adalah bandwidth yang lebih tinggi dan statistical multiplexing dari paket-paket kecil dengan bandwidth terjamin dan latency dan jitter minimal. Tidak seperti ISDN, range bandwidth pada ATM cukup untuk seluruh aplikasi telemedicine, termasuk  MPEG-2  video  stream.  Transfer  citra  yang  besar  yaitu 250  Mb  akan memerlukan  1,6  detik  pada  kecepatan  155 Mbps  tanpa  kompresi  dan  mengabaikan network  overhead.  Dengan  kompresi 20:1  dan  mengabaikan  waktu  kompresi  dan dekompresi citra, transfer ini akan memerlukan waktu 0,08 detik pada kecepatan 155 Mbps. Sebagai tambahan, karena ATM connection yang memakai physical link secara bersama (sharing) secara logika terpisah, ekses trafik dari satu connection tidak akan mempengaruhi connection lain termasuk connection dengan sumber dan tujuan yang sama.

ATM juga menawarkan  bandwidth on demand” yang memungkinkan sebuah
connection mengirimkan bandwidth yang lebih lebar hanya jika diperlukan. Kerugian
menggunakan ATM untuk
telemedicine adalah biaya yang tinggi dan sulit didapatkannya
peralatan ATM dan saluran telekomunikasi yang diperlukan khususnya untuk
rural area.
Kedua hal ini mulai dapat diatasi dengan meningkatnya jumlah peralatan ATM dan
saluran transmisi yang diharapkan meningkat kualitasnya di masa depan. Biaya juga
diharapkan menurun dengan meningkatnya pasar ATM. Persyaratan networking untuk
telemedicine bergantung pada aplikasi yang digunakan. Dalam sebagian besar kasus,
telemedicine tidak terbatas pada teleconferencing. ISDN dapat digunakan pada low-end
application, tetapi BRI ISDN tidak mendukung kebutuhan bandwidth untuk aplikasi
telemedicine yang luas yang memerlukan multimedia bitstream yang simultan khususnya
diagnostic-quality, full motion video. Banyak aplikasi telemedicine yang memerlukan
bandwidth yang lebih besar dan kualitas yang terjamin, hal ini dipenuhi oleh ATM.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

TEAM

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More